Senin, 21 September 2009

Nabi/Rasul

Nabi/Rasul

--------------------------------------------------------------------------------


Dari Abi Zar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang
jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat
ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?"
Beliau menjawab,"Tiga ratus dua belas(312)." (HR At-Turmuzy.)


2. Dari abu hurairah ra, ia berkata rasulullah saw bersabda; Nabi zakariya as, adalah seorang tukang kayu (HR Muslim)


3. Dari abu hurairah ra, dari nabi saw beliau bersabda; Nabi daud as tidak pernah makan, kecuali hasil usahanya sendiri (HR Bukhari)


4. Dari Abu Abdur Rahman, iaitu Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Seakan-akan saya melihat kepada Rasulullah s.a.w. sedang menceriterakan tentang seorang Nabi dari sekian banyak Nabi-nabi shalawatuliah wa salamuhu 'alaihim. Beliau dipukuli oleh kaumnya, sehingga menyebabkan keluar darahnya dan Nabi tersebut mengusap darah dari wajahnya sambil mengucapkan: "Ya Allah ampunilah kaum hamba itu, sebab mereka itu memang tidak mengerti." (Muttafaq 'alaih)



Nama

Nama

--------------------------------------------------------------------------------

1.) Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya kamu akan diseru pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama bapak-bapak kamu, maka baguskanlah nama-nama kamu." (Hadits Riwayat Abu Daud)


2.) Nabi SAW kembali bersabda, "Tidak ada suatu pemberian yang lebih baik dari seorang ayah kepada anaknya daripada budi pekerti yang baik." (H.R.Tirmidzi)

Nasihat

Nasihat

--------------------------------------------------------------------------------





1.) Dari abu Ruqoyah tamim ad daari radhiallahu anhu. Sesungguhnya Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda: Agama adalah nasihat, Kami berkata kepada siapa ? Beliau bersabda: kepada Alloh, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Neraka

Neraka

--------------------------------------------------------------------------------



1.) Dari abu hurairah ra, ia berkata sesungguhnya rasulullah saw bersabda; neraka itu tertutup dengan berbagai macam kesenangan, dan surga itu tertutup dengan berbagi macam ketidak senangan (Hr bukhari dan muslim)


2.)Dari ibnu mas'ud ra. ia berkata ; Rasulullah saw bersabda; pada hari kiamat neraka jahanam itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap -tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat (HR Muslim)


3.) Dari nu'man bin basyir ra, ia berkata ; saya mendengar rasulullah saw bersabda; sesungguhnya seringa-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat , ialah seseorang yang dibawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya; sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang lebih berat siksaannya dari pada itu, padahala itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka (HR Bukhari dan Muslim)


4.) Dari samurah bin jundub ra ia berkata ; nabi saw bersabda; "Di antara ahli neraka ada yang disiksa dengan api sebatas pada kedua mata kakinya,sebatas kedua lututnya, sebatas pusarnya dan ada pula yang disiksa dengan api sebatas bahunya (HR Muslim)


5.)Dari ibnu umar ra, ia berkatal Rasulullah saw bersabda; di kala manusia berdiri, menunggu panggilan tuhan semesta alam, ada salah seorang diantara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai kedua daun telinganya (HR bukhari dan muslim)


6.)Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5018




7.)Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5020




Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
8.)Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5036




9.)Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Api kalian yang dinyalakan anak-cucu Adam adalah sepertujuh puluh dari panas api Jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah saw. Beliau bersabda: Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing- masing sama dengan api ini


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5077




10.)Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Neraka Jahanam selalu berkata: Apakah masih ada tambahan? Sehingga Allah Maha Suci lagi Maha Tinggi meletakkan telapak kaki-Nya, lalu Jahanam berkata: Cukup, cukup! Demi keagungan-Mu! Dan sebagiannya dikumpulkan kepada sebagian yang lain


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5084


Nikmat

Nikmat

--------------------------------------------------------------------------------



1.) Dari ibnu abbas ras, ia berkata; Rasulullah bersabda" Ada dua nikmat dimana manusia banyak tertipu karenanya yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan (HR Bukhari)

WADAH

WADAH

--------------------------------------------------------------------------------

1.) Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian, maka cucilah 7 kali. (HR. Bukhari 172, Muslim 279, 90).


2.) Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Sucinya wadah kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali salah satunya dengan tanah. (HR. Muslim 279, 91, Ahmad 2/427)-


3. ) Sesungguhnya Ummu Qais telah datang kepada Rasulullah Saw. beserta bayi laki- lakinya yang belum makan makanan selain ASIm Sesampainya di depan rasulullah beliau dudukan ank itu dipangkyan beliau, kemudian beliau dikencinginya, lalu beliau meminta air lantas beliau percikan air itu pada kencing kanak-kanak tadi, tetapi beliau tidak membasuh kencing tadi (riwayat bukhari dan muslim)


4.)Kencing kanak-kanak perempuan dibasuh dan kecing kanak-kanak laki-laki diperciki (riwayat Tirmizi)


5.) Apabila salah seorang diantara kalian beristinja dengan batu, hendaklah ganjil (Riwayat bukhari dan muslim)

Niat

Niat

--------------------------------------------------------------------------------

1. Dari amirul mu'minin abi hafs umar bin al khatab radiallahuanhu , dia berkata " saya mendengar rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda; Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan, siapa yang hijrahnya karena ingin mendapatkan keridhaan Alloh dan rasul-Nya. maka hijrahnya kepada keridhaan Alloh dan rasul-Nya dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya yang dia niatkan (riwayat dua imam hadist , abu abdullah muhammad bin isma'il bin ibrahim bin Al mughirah bin bardzibah al bukhari dan abu al husain, muslim bin al hajaj bin muslim al Qusyairi an naisaaburi didalam dua kita shahih)

NIKAH

NIKAH

--------------------------------------------------------------------------------



Ya Allah berikanlah pada ku istri-istri / suami-suami,yang menjadikan permata hatiku,dan jadikanlah keluarga kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa . " ( Q.S Al Furqan 74 ).


?Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui.? (QS. An-Nuur : 32)


Defenisi Nikah :
Nikah menurut longistiknya adalah : Pelukan dan bersatu .Seperti kata," Aku nikahkan pohon-pohon,maksudnya,aku menyatukan satu pohon dengan pohon yang lain,sehingga keduanya bersatu dan dapat menghasilkan.
Nikah juga dikatakan dengan " 'Aqad = Ikatan ",berarti orang yang bila sudah menikah,berarti sudah ada ikatan
diantara keduanya.


Menurut Syara' Nikah adalah : Suatu ikatan yang ditentukan oleh pembuatan hukum yang memungkinkan
lelaki untuk istimta' ( mendapatkan kesenangan seksual ),dari istrinya begitu juga sebaliknya.


Rukun Nikah :
1 )Calon mempelai pria
2 ).Calon mempelai wanita.
3 ).Wali dari mempelai wanita
4 ).Ijab dan qabul.
5) Tujuan Pernikahan :
Profesor Doktor Su'ad Shaleh didalam bukunya " Nidzamul usrah fil Islam " ( Undang- undang Kekeluargaan dalam Islam ).mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam perkawinan tersebut.
1 ),Untuk mengatur keseimbangan kekuatan sexual dalam diri seseorang.
2 ),Mendapatkan keturunan .


Wali nikah
1. Ayah kandung


2. Kakek, atau ayah dari ayahbr 3 Saudara (kakak / adik laki-laki) se-ayah dan se-ibu
4. Saudara (kakak / adik laki-laki) se-ayah saja
5. Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah dan se-ibu
6. Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah saja
7. Saudara laki-laki ayah
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah (sepupu)
9. Bila kesemuanya tidak ada lagi yang hidup atau beragama Islam, maka saat itu hakimlah yang menjadi wali.


HARAM NIKAH MUT'AH SAMPAI HARI KIAMAT:


Dari Rabi' bin Sabrah Al-Juhaini r.a., bapanya mengabarkan kepadanya,bahawa dia pernah pergi bersama-sama Rasulullah saw(dalam peperangan menaklukkan Makkah). Rasulullah saw bersabda: " Aku telah membolehkan nikah mut'ah. Sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah MENGHARAMKANNYA SAMPAI HARI KIAMAT NANTI. Maka siapa yang masih punya isteri mut'ah, ceraikanlah dia dan janganlah kamu ambil kembali daripadanya apa-apa
yang telah kamu berikan kepadanya."


Dari Rabi' bin Sabrah Al-Juhaini r.a, dari bapanya katanya: " Rasulullah saw telah melarang nikah melakukan nikah mut'ah. Sabdanya : Ketahuilah ! Nikah mut'ah HARAM MULAI HARI INI SAMPAI KIAMAT. Siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya secara mut'ah, janganlah mengambilnya kembali."


Dari Ali bin Abi Talib r.a. katanya: Ketika terjadi peperangan Khaibar, Rasulullah saw MELARANG melakukan nikah mut'ah dan memakan daging kaldai jinak." Dari Terjemahan Hadis Shahih Muslim : Al-Imam Nawawi Jilid III


HUKUM MENIKAH


Dari Jabir bin Abdillah bahwa saya mengabari Rasulullah SAW,?Ya Rasulullah SAW, aku baru saja menikah?. Beliau balik bertanya,?Kamu sudah zawaj ??. ?Ya?, saja menjawab. ?Dengan gadis atau janda??, beliua bertanya lagi. ?Dengan janda?, jawabku. Lalu beliau menjawab,?Mengapa bukan dengan perawan ? Sehingga kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu. (HR. Bukhari 4846).


Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,?Siapapun wanita yang menikah tanpa izin dari walinya, maka nikahnya batil, maka nikahnya batil, maka nikahnya batil. ?Sultan adalah wali bagi wanita yang tidak punya wali. (HR. Ahmad 6/166, Abu Daud 2083, At-Tirmizy 1102, Ibnu Majah 1879)




Dari Aisyah ra berkata,"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seseorang yang berzina dengan seorang wanita dan berniat untuk menikahinya, lalu beliau bersabda,"Awalnya perbuatan kotor dan akhirnya nikah. Sesuatu yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal". (HR. Tabarany dan Daruquthuny).


Juga dengan hadits berikut ini :


Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW,"Istriku ini seorang yang suka berzina". Beliau menjawab,"Ceraikan dia". "Tapi aku takut memberatkan diriku". "Kalau begitu mut'ahilah dia". (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i)


DariAbi Hurairah rasulullah SAW bersabda : " Salaasun jidduhunna jiddun, wahazluhunna jiddun ". Tiga hal yang sungguh-sungguh itu menjadi benar ( sungguh2), dan CANDA itu menjadi sungguh-sungguh.tiga hal itu adalah : Nikah, Thalaq dan Ruju'.(H.R At Tirmidzi ).


Dari Abi Buraidah bin Abi Musa dari Ayahnya berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,"Tidak ada nikah kecuali dengan wali". (HR Ahmad dan Empat)


Dari Al-Hasan dari Imran marfu'an,"Tidak ada nikah kecuali dengan wali dan dua saksi". (HR Ahmad).


Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya secara diam-diam kepada istri-istri Nabi saw. tentang amal ibadah beliau. Lalu di antara mereka ada yang mengatakan: Aku tidak akan menikah dengan wanita. Yang lain berkata: Aku tidak akan memakan daging. Dan yang lain lagi mengatakan: Aku tidak akan tidur dengan alas. Mendengar itu, Nabi saw. memuji Allah dan bersabda: Apa yang diinginkan orang-orang yang berkata begini, begini! Padahal aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barang siapa yang tidak menyukai sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2487


Hadis riwayat Sa`ad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang Usman bin Mazh`un hidup mengurung diri untuk beribadah dan menjauhi wanita (istri) dan seandainya beliau mengizinkan, niscaya kami akan mengebiri diri
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2488


Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra., ia berkata:
Kami pergi berperang bersama Rasulullah saw. tanpa membawa istri lalu kami bertanya: Bolehkah kami mengebiri diri? Beliau melarang kami melakukan itu kemudian memberikan rukhsah untuk menikahi wanita dengan pakaian sebagai mahar selama tempo waktu tertentu lalu Abdullah membacakan ayat: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2493


Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Seorang yang akan memberikan pengumuman dari Rasulullah saw. keluar menghampiri kami dan berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. sudah mengizinkan kamu sekalian untuk menikahi kaum wanita secara mut`ah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2494


Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang untuk menikahi wanita secara mut`ah dan memakan daging keledai piaraan ketika perang Khaibar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2510


Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita dan bibinya, dari pihak ayah atau ibu, tidak boleh dihimpun dalam satu ikatan perkawinan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2514

PUASA

PUASA

--------------------------------------------------------------------------------

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang- orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.QS Al-Baqarah :184 )


Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.(QS Al-Baqarah :187 )


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(QS Al-Baqarah :183 )


(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat


tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk- Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS Al-Baqarah :185 )


Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum- hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).(QS Al-Maidah :89 )


Orang-orang yang menzihar istri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujahidalh :3 )


Barang siapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.QS Al-Mujahidalh :4 )


Hadist Lemah tentang Doa buka puasa


1) "Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul 'Alim (artinya : Ya Allah ! untuk-Mu aku berpuasa dan atas rizkqi dari-Mu kami berbuka. Ya Allah ! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui).
(Riwayat : Daruqutni di kitab Sunannya, Ibnu Sunni di kitabnya 'Amal Yaum wa- Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu'jamul Kabir).


Sanad hadits ini sangat Lemah/Dloif


Pertama :
Ada seorang rawi yang bernama : Abdul Malik bin Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang sangat lemah.


1. Kata Imam Ahmad bin Hambal : Abdul Malik Dlo'if
2. Kata Imam Yahya : Kadzdzab (pendusta)
3. Kata Imam Ibnu Hibban : pemalsu hadits
4. Kata Imam Dzahabi : di dituduh pemalsu hadits
5. Kata Imam Abu Hatim : Matruk (orang yang ditinggalkan riwayatnya)
6. Kata Imam Sa'dy : Dajjal, pendusta.




2). Di sanad hadits ini juga ada bapaknya Abdul Malik yaitu : Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang diperselisihkan oleh para ulama ahli hadits. Imam Daruquthni telah melemahkannya. Sedangkan Imam Ibnu Hibban telah berkata : munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya), sama sekali tidak boleh berhujjah dengannya.


Hadits ini telah dilemahkan oleh Imam Ibnul Qoyyim, Ibnu Hajar, Al-Haitsami dan Al- Albani, dll.


Periksalah kitab-kitab berikut :


1. Mizanul I'tidal 2/666
2. Majmau Zawaid 3/156 oleh Imam Haitsami
3. Zaadul Ma'ad di kitab Shiam/Puasa oleh Imam Ibnul Qoyyim
4. Irwaul Gholil 4/36-39 oleh Muhaddist Muhammad Nashiruddin Al-Albani.




3). "Dari Anas, ia berkata : Adalah Nabi SAW : Apabila berbuka beliau mengucapkan : Bismillah, Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rizqika Aftartu (artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah karena-Mu aku berbuka puasa dan atas rizqi dari-Mu aku berbuka).(Riwayat : Thabrani di kitabnya Mu'jam Shogir hal 189 dan Mu'jam Auwshath).


Sanad hadits ini Lemah/Dlo'if


Pertama :
Di sanad hadist ini ada Ismail bin Amr Al-Bajaly. Dia seorang rawi yang lemah.
Imam Dzahabi mengatakan di kitabnya Adl-Dhu'afa : Bukan hanya satu orang saja yang telah melemahkannya.
Kata Imam Ibnu 'Ady : Ia menceritakan hadits-hadits yang tidak boleh diturut.
Kata Imam Abu Hatim dan Daruquthni : Lemah !
Sepengetahuan saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : Dia inilah yang meriwayatkan hadits lemah bahwa imam tidak boleh adzan (lihat : Mizanul I'tidal 1/239).


Kedua :
Di sanad ini juga ada Dawud bin Az-Zibriqaan.
Kata Muhammad Nashiruddin Al-Albani : Dia ini lebih jelek dari Ismail bin Amr Al-Bajaly.
Kata Imam Abu Dawud, Abu Zur'ah dan Ibnu Hajar : Matruk.
Kata Imam Ibnu 'Ady : Umumnya apa yang ia riwayatkan tidak boleh diturut (lihat Mizanul I'tidal 2/7)
Sepengetahuan saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : Al-Ustadz Abdul Qadir Hassan membawakan riwayat Thabrani ini di Risalah Puasa tapi beliau diam tentang derajad hadits ini


3). "Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi SAW. Apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : Allahumma Laka Sumtu wa 'Alaa Rizqika Aftartu."


(Riwayat : Abu Dawud No. 2358, Baihaqi 4/239, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Suni) Lafadz dan arti bacaan di hadits ini sama dengan riwayat/hadits yang ke 2 kecuali awalnya tidak pakai Bismillah.)


Dan sanad hadits ini mempunyai dua penyakit.


Pertama :
"MURSAL, karena Mu'adz bin (Abi) Zur'ah seorang Tabi'in bukan shahabat Nabi SAW. (hadits Mursal adalah : seorang tabi'in meriwayatkan langsung dari Nabi SAW, tanpa perantara shahabat).


Kedua :
"Selain itu, Mu'adz bin Abi Zuhrah ini seorang rawi yang MAJHUL. Tidak ada yang meriwayatkan dari padanya kecuali Hushain bin Abdurrahman. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabnya Jarh wat Ta'dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya".


"Dari Ibnu Umar, adalah Rasulullah SAW, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : DZAHABAZH ZHAAMA-U WABTALLATIL 'URUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH (artinya : Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan/urat-urat, dan telah tetap ganjaran/pahala, Inysa allah).


(Hadits HASAN, riwayat : Abu Dawud No. 2357, Nasa'i 1/66. Daruquthni dan ia mengatakan sanad hadits ini HASAN. Hakim 1/422 Baihaqy 4/239) Al-Albani menyetujui apa yang dikatakan Daruquthni.!


Saya (Abdul Hakim bin Amir Abdat) berpandangan : Rawi-rawi dalam sanad hadits ini semuanya kepercayaan (tsiqah), kecuali Husain bin Waaqid seorang rawi yang tsiqah tapi padanya ada sedikit kelemahan (Tahdzibut-Tahdzib 2/373). Maka tepatlah kalau dikatakan hadits ini HASAN.


KESIMPULAN


* Hadits yang ke 1,2 dan 3 karena tidak syah (sangat dloif dan dloif) maka tidak boleh lagi diamalkan.
* Sedangkan hadits yang ke 4 karena riwayatnya telah syah maka bolehlah kita amalkan jika kita suka (karena hukumnya sunnat saja).


BEBERAPA HADITS LEMAH TENTANG KEUTAMAAN PUASA


1). Artinya :"Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka".(Riwayat : Ibnu Abi Dunya, Ibnu Asakir, Dailami dll. dari jalan Abu Hurairah).


Derajad hadits ini : DLOIFUN JIDDAN (sangat lemah).


Periksalah kitab : Dlo'if Jamius Shogir wa Ziyadatihi no. 2134, Faidhul Qodir No. 2815.




2). "Dari Salman Al-Farisi, ia berkata : Rasulullah SAW. Pernah berkhotbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda : "Wahai manusia ! Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung penuh berkah, bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sunat, barang siapa yang beribadat di bulan itu dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lainnya, dan barangsiapa yang menunaikan kewajiban di bulan itu adalah dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya, dia itulah bulan shabar, sedangkan keshabaran itu ganjarannya sorga.... dan dia bulan yang awalnya rahmat, dan tengahnya magfiroh (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka..." (Riwayat : Ibnu Khuzaimah No. hadits 1887 dll).


Sanad Hadits ini DHOIF.


Karena ada seorang rawi bernama : Ali bin Zaid bin Jud'an. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruqhutni, Abi Hatim, dll. Dan Imam Ibnu Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak berhujah dengannya karena jelek hafalannya, Imam Abu Hatim mengatakan : Hadits ini Munkar !!


Periksalah kitab : Silsilah Ahaadits Dloif wal Maudluah No. 871, At-Targhib wat Tarhieb jilid 2 halaman 94, Mizanul I'tidal jilid 3 halaman 127.


3). "Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur di atas kasurnya". (Riwayat : amam).


Sanad Hadits ini Dlo'if.


Karena di sanadnya ada : Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini gelap keadaannnya karena kita tidak jumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat-Ta'dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiap rawi hadits). Selain itu di sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al-Himsi seorang rawi yang Majhul (tidak dikenal keadaannya dirinya). Sebagaimana diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Mizanul I'tidal, dan Imam 'Uqail berkata : Munkarul Hadits !!


Kemudian hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Dailami di kitabnya Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadnya sebagai berikut :


Artinya : "Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur diatas kasurnya".


Sanad hadits ini Maudlu'/Palsu
Karena ada seorang rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail, dia ini seorang yang tukang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.


Periksalah kitab : Silsilah Ahaadist Dloif wal Maudl'uah No. 653, Faidlul Qodir No. hadits 5125.


4.) "Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah, dan diamnya merupakan tasbih, dan amalnya (diganjari) berlipat ganda, dan do'anya mustajab, sedang dosanya diampuni".(Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman, dari jalan Abdullah bin Abi Aufa).


Hadits ini derajadnya sangat Dlo'if atau Maudlu.


Di sanadnya ada Sulaiman bin Umar An-Nakha'i, salah seorang pendusta (baca : Faidlul Qodir No. 9293).


5.) "Puasa itu setengah dari pada sabar" (Riwayat : Ibnu Majah).


Kata Imam Ibnu Al-Arabi : Hadits (ini) sangat lemah !




6.)"Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat badan itu ialah puasa".(Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman dari jalan Abu Hurairah).


Hadits ini sangat lemah !


1. Ada Muhammad bin ya'kub, Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.
2. Ada Musa bin 'Ubaid. Ulama ahli hadits. Imam Ahmad berkata : Tidak boleh diterima riwayat dari padanya (baca : Faidlul Qodir no. 5201).


Itulah beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa dan bulannya. Selain itu masih banyak lagi hadits-hadits lemah tentang bab ini. Hadits-hadits di atas sering kali kita dengar dibacakan di mimbar-mimbar khususnya pada bulan Ramadhan oleh para penceramah.


HADIST SHAHIH DAN SUNAN /KUAT TENTANG BERPUASA


Dari Abi Said al-Khudri RA. Berkata,?Dulu kami beperang bersama Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Diantara kami ada yang tetap berpuasa dan ada yang berbuka. ?Mereka memandang bahwa siapa yang kuat untuk tetap berpuasa, maka lebih baik. (HR Muslim)


Barang siapa berpuasa ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Alloh,maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR Bukhari )




Allah azza wajalla mewajbkan puasa ramdhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan ) Alloh,maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya (HR Akhmad)


Rasululloh Saw menaiki mimbar untuk berkhotbah. Menginjak anak tangga pertama beliau mengucapkan Aamin begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. seusai shalat para sahabat lalu bertanya mengapa rasululloh mengucapkan Aamin,Beliau lalu menjawab malaikat jibril datang dan berkata"kecewa dan merugi orang yang bila namamu disebut dia tidak mengucapkan shalawat atasmu " lalu akau berucap Aamin, kemudian malaikat berkata lagi"kecewa dan merugi yang berkesempatan hidup bersama orang tuanya tetapi dia tidak bisa sampai masuk surga " lalu aku menjawab Aamin, kemudian katanya lagi, "kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup di bulan ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya" lalu aku mengucapkan Aamin (HR Ahmad)


Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi yang paling harum di dunia) (HR.Al Bukhari)


Makanlah waktu sahur, sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah (HR. Mustafa' alaih)


manusia tetap berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa (HR Al bukhari)


Dari Abu Hurairah ra bahwa mengutus Abdullah bin Huzaifah keliling Mina,?Janganlah kamu puasa pada hari-hari ini (tasyrik), sebab ini adalah hari-hari makan dan minum serta hari zikir kepada Allah SWT (HR. Ahmad dengan isnad jayyid)


Dari Ibnu Abbas ra bahwa mengutus seseorang untuk mengumumkan,?Janganlah kamu puasa pada hari-hari ini (tasyrik), sebab ini adalah hari-hari makan dan hari-hari jima? (hubungan suami istri) (HR. Ahmad dengan isnad jayyid)


Dari Abdurrahman bin Haris RA ia berkata: Abu Hurairoh berkata: "Barangsiapa yang junub di waktu shubuh maka tidak syah shaumnya" Maka Marwan mengutus Abdurrahman kepada Aisyah RA untuk bertanya padanya, Abdurrahman berkata: "Sesungguhnya Abu Hurairoh berkata: "Barangsiapa yang junub di waktu shubuh maka tidak syah shaumnya" maka Aisyah berkata: "Rasulullah SAW pernah berjunub kemudian menyempurnakan shaumnya" kemudian hal tersebut diberitahukan kepad Abu Huroiroh, maka ia pun berhenti dari pendapatnya. (HR Baihaqi dalam Sunan Al- Kubro: 2/187)


Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa lupa ketika puasa lalu dia makan atau minum, maka teruskan saja puasanya. Karena sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum. (HR. Jamaah)






Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang berbuka pada saat Ramadhan karean lupa, tidak ada keharusan mengqadha` atau membayar kafarah. (HR. Muslim)


Barang siapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Alloh tidak membutuhkan lapar dan hausnya (HR. Al bukhari)


Barangsiapa shalat malam pada malam lailatul Qadar dengan keimanan dan harapan pahala dari Alloh maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu )HR. Al bukhari)


1.Barang siapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalany, dan pahala bagi yang menerima makanan berpuasa ,tidak dikurangi sedikitpun (HR attirmidzi)


2.Tidaklah termasuk kebajikan orang yang tetap berpuasa dalam perjalanan / mussafir (Hr Al bukhari)


3. Barangsiapa berbuka puasa sehari tanpa ruksha (alasan yang dibenarkan) atau sakit,maka tidak akan dapat ditebus dengan berpuasa semur hidup meskipun dia melakukannya (HR Al bukhari dan muslim)




3.Dari Abu Bakar (Tabi'in) ia mengatakan bahwa Marwan Ra mengutus dirinya menemui Ummu Salamah Ra untuk bertanya tentang seseorang yang di waktu pagi dalam keadaan junub, apakah ia boleh shaum? Ummu Salamah menjawab: Rasulullah SAW pernah di waktu pagi dalam keadaan junub setelah berjima? bukan berihtilam, kemudian beliau tidak berbuka (tetap melanjutkan shaumnya) dan juga tidak mengqodonya? (HR. Muslim 2/780).


4. Abu Hurairah Radiallahuanhu yang bermaksud, "Ketika kami duduk bersama Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam telah datang seorang lelaki kepada Baginda lalu berkata : "Binasalah aku!" Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Kenapa dengan engkau?" Lelaki itu menjawab : "Aku telah menyetubuhi isteriku sedang aku berpuasa (Ramadan)." Lalu Nabi bersabda : "Adakah engkau berdaya memerdekakan seorang hamba?" Lelaki itu menjawab : "Tidak". Lalu bersabda Nabi: "Adakah engkau berupaya menunaikan puasa dua bulan berturut2 ? Lelaki itu menjawab : "Tidak." Bersabda Nabi : "Adakah engkau berdaya memberi makan enam puluh orang miskin?" Lelaki itu menjawab : "Tidak." (Abu Hurairah) berkata : "Ketika kami duduk telah dibawakan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dengan serumpun tamar. "Lalu Baginda bersabda: Amil (tamar) ini dan sedekahkan ...." (Hadis riwayat Al-Bukhari).


Puasa Syawal


Sebagian kalangan Al-Hanafiyah tidak menganggapnya sunnah
Kalau pun ada yang mengatakan tidak ada kesunnahan puasa 6 hari bulan syawwal, maka itu adalah pendapat menyendiri dari kalangan mazhab Al-Hanafiyah. Diriwayatkan bahwa Al-Imam Abu Hanifah mengkarahahkan puasa 6 hari syawwal baik berturut-turut maupun tidak berturutan. Sedangkan Abu Yusuf, salah seorang ulama dari mazhab Al-Hanafiyah mengatakan bahwa karahahnya hanyalah bila puasa 6 hari syawwal itu dilakukan dengan cara berturut-turut. Sedangkan bila dilakukan dengan tidak berturut-turut, maka tidak makruh.


Namun para ulama Al-Hanafiyah dari kalangan mutaakhirin tidak berpendapat sebagaimana pendapat Al-Imam Abu Hanifah. Mereka sebagaimana pendapat dari mazhab lainnya menyatakan bahwa puasa 6 hari di bulan syawwal itu memang hukumnya sunnah.


Dan sebagaimana kami katakan, bahwa jumhurul fuqaha baik dari kalangan Al- Malikiyah, Asy-Syafi'iyah mapun Al-Hanabilah semua sepakat mengatakan bahwa puasa 6 hari di bulan Sawwal itu hukumnya sunnah. Meskipun mereka berbeda pendapat tentang cara melakukannya.


Haruskah dilakukan berturut-turut atau tidak ?
a. Asy-Syafi'iyah dan sebagian Al-Hanabilah
Al-Imam Asy-Syafi'i dan sebagian fuqaha Al-Hanabilah mengatakan bahwa afdhalnya puasa 6 hari Syawwal itu dilakukan secarar berturut-turut selepas hari raya ?Iedul fithri. Yaitu tanggal 2 hingga tanggal 7 Syawwal. Dengan alasan agar jangan sampai timbul halangan bila ditunda-tunda.


b. Mazhab Al-Hanabilah
Tetapi kalangan resmi mazhab Al-Hanabilah tidak membedakan apakah harus berturut-turut atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh dari segi keutamaan. Dan mereka mengatakan bahwa puasa 6 hari syawwal ini hukumnya tidak mustahab bila yang melakukannya adalah orang yang tidak puasa bulan ramadhan.


c. Mazhab Al-Hanafiyah
Sedangkan kalangan Al-Hanafiyah yang mendukung kesunnahan puasa 6 hari syawwal mengatakan bahwa lebih utama bila dilakukan dengan tidak berturut-turut. Mereka menyarankan agar dikerjakan 2 hari dalam satu minggu.


d. mazhab Al-Malikiyah
Adapun kalangan fuqaha Al-Malikiyah justru mengatakan bahwa puasa itu menjadi makruh bila dikerjakan bergandengan langsung dengan bulan ramadhan. Yaitu bila langsung dikerjakan mulai pada tanggal2 syawwal selepas hari ?Iedul fithri. Bahkan mereka mengatakan bahwa puasa 6 hari itu juga disunnahkan di luar bulan syawwal, seperti 6 hari pada bulan Zulhijjah.


Dari Abi Ayyub Al-Anshari ra bahwa orang yang puasa ramadhan lalu dilanjutkan dengan puasa 6 hari Syawwal, maka seperti orang yang berpuasa setahun(HR. Muslim).


Dari Tsauban ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,?Puasa ramadhan pahalanya seperti puasa 10 bulan. Dan puasa 6 hari setelahnya (syawwal) pahalanya sama degan puasa 2 bulan. Dan keudanya itu genap setahun).


Puasa Daud
Dari Abdulloh bin 'Amr RA, ia berkata: Rasulullah SAW diberitahu bahwasanya aku berkata: ?Demi Alloh aku akan melaksanakan shaum setiap hari dan melaksanakan sholat sepanjang malam selama aku masih hidup, aku berkata kepadanya: aku telah mengatakannya demi bapakku dan ibuku. Rasulullah SAW bersabda: ?Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup melaksanakannya, shaumlah kamu dan berbukalah, sholatlah kamu dan tidurlah, dan shaumlah kamu setiap bulan selama tiga hari karena sesungguhnya satu kebaikan diberi pahala sepuluh kali lipat, dan hal tersebut laksana shaum sepanjang tahun?. Aku menjawab: ?Aku lebih mapu dari itu?. Beliau menjawab: ?Shaumlah satu hari dan berbukalah dua hari?. Aku menjawab: ?Aku lebih mampu lebih dari itu?. Beliau bersabda: "Shaumlah satu hari dan berbukalah satu hari, hal tersebut sebagaimana shaum Daud AS" . Aku menjawab: aku lebih mampu dari itu. Lalu Nabi SAW bersabda: Tidak ada yang lebih utama dari itu (HR Bukhori 1976, Muslim 1159).


Dari Abdulloh bin ?Amr RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: ?Sesungguhnya shaum yang paling dicintai Alloh adalah shaum Daud. Dan sholat yang paling dicintai oleh Alloh adalah sholat Daud AS. Beliau tidur setengah malam, kemudian melaksankan sholat sepertiga bagiannya dan tidur seperenam bagiannya. Dan beliau biasa melaksankan shaum satu hari dan berbuka satu hari? (HR Bukhori 1131, Muslim 1159)




Puasa Untuk Keluarga Yang Sudah Wafat
Masalah bolehkah mengganti puasa orang tua yang sudah meninggal, maka memang demiianlah ketentuannya dari Rasulullah SAW tentang orang yang meninggal tapi masih menyisakan hutang puasa.


Dari ?Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:? Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum (puasa) maka keluarganya berpuasa untuknya? (HR Bukhari dan Muslim)


Membatalkan puasa
Dari Aisyah RA, ia berkata: ?Pada suatu hari Nabi SAW berada di rumahku. Beliau bertanya: ?Apakah kamu memiliki sesuatu?? Aku menjawab: ?Tidak?. Lalu beiaupun berkata: ?Kalau demikian aku akan shaum?. Kemudian pada hari yang lain beliau datang lagi, aku berkata pada beliau: ?Wahai Rasulullah kami diberi hadiah kurma? Beliaupun berkata: ?Perlihatklah padaku, Aku tadi berniat untuk shaum? kemudian beliau memakannya?. Tholhah berkata: ?Maka aku menceritakan hadis ini kepada Mujahid, ia pun berkata: ?Hal tersebut seperti halnya seseorang yang akan mengeluarkan shodaqoh dari hartanya. Jika di mau dia akan mengeluarkannya ataupun menahannya? (HR. Muslim 1145)


Dari Jabir RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: ?Jika salah seorang dari kalian diundang ke jamuan makan, maka penuhilah. Jika ia mau ia boleh memakannya atau meninggalkannya? (HR. Muslim 1430)


Dari Abi Sa?id Al-Khudri RA, ia berkata: ?Aku memasakan makanakan untuk Rasulullah SAW , maka beliau datang bersama para sahabatnya. Ketika makanan telah dihidangkan, salah seorang di antara mereka berkata: ?Aku sedang shaum? Maka Rasulullah SAW berkata: ?Saudaramu telah mengundangmu dan ia telah bersusah payah untukmu, makanlah hari ini, kemudia jika kamu mau, shaumlah di hari lain sebagai penggantinya? (HR. Al-Baihaqi /Hadis Hasan, Al-Irwa 1952)


Puasa 3 hari berturut-turut
Dari Mu?adzah ad ?Adwiyah seseungguhnya ia pernah bertanya kepada ?Aisyah RA: Apakah Rasulullah SAW biasa melaksanakan shaum selam tiga hari setiap bulannya? Aisyah menjawab: ia. Ia pun bertanya lagi: Hari-hari apa saja yang biasanya Rasulullah SAW melaksanakan shaum? Aisyah pun menjawab: Tidak pernah Rasulullah SAW memperhatikan hari keberapa dari setiap bulannya beliau melaksanakan shaum?. (HR. Muslim)






Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.


"Artinya : Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : "Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa'at karenaku". Al-Qur'an pun berkata : "Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa'at karenaku" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa'at"
[8] Diriwayatkan oleh Ahmad 6626, Hakim 1/554, Abu Nu'aim 8/161 dari jalan Huyaiy bin Abdullah dari Abdurrahman Al-hubuli dari Abdullah bin 'Amr, dan sanadnya hasan. Al-Haitsami berkata di dalam Majmu' Zawaid 3/181 setelah menambah penisbatannya kepada Thabrani dalam Al-Kabir : "Dan perawinya adalah perawi shahih"


Larangan Puasa Wishal
1. Dari Abu Hurairah dan Aisyah radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. melarang puasa wishal - iaitu mempersambungkan puasa dua hari atau lebih tanpa berbuka sedikit pun. (Muttafaq 'alaih) . Para sahabat lalu bertanya: "Tetapi sesungguhnya Tuan sendiri juga berpuasa wishal?" Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya saya ini tidak sama denganmu semua -dalam hal berpuasa wishal ini. Sesungguhnya saya juga diberi makan dan diberi minum." Maksudnya Allah Ta'ala memberi kekuatan kepada beliau s.a.w. itu seperti orang yang sudah makan dan minum. (Muttafaq 'alaih) Ini adalah lafaznya Imam Bukhari










Puasa Hari jum'at
1. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Janganlah engkau semua mengkhususkan malam jum'at untuk berdiri mengerjakan shalat malam di antara beberapa malam yang lain dan janganlah pula mengkhususkan hari Jum'at untuk berpuasa dari beberapa hari yang lain, kecuali kalau kebetulan tepat pada hari puasa yang dilakukan oleh seseorang di antara engkau semua," - misalnya bernazar kalau kekasihnya datang ia akan berpuasa, lalu datanglah kekasihnya itu tepat hari Jum'at, kemudian ia berpuasa pada hari itu juga. (Riwayat Muslim)


2. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara engkau semua itu berpuasa pada hari Jum'at kecuali kalau suka berpuasa pula sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (Muttafaq 'alaih)


3. Dari Muhammad bin Abbad, katanya: "Saya bertanya kepada Jabir r.a.: "Apakah benar Nabi s.a.w. melarang berpuasa pada hari Jum'at?" la menjawab: "Ya." (Muttafaq ‘alaih)


4. Dari Ummul Mu'minin Juwairiyah binti al-Harits radhi-allahu 'anha bahawasanya Nabi s.a.w. masuk dalam rumahnya pada hari Jum'at dan ia sedang berpuasa, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Adakah engkau juga berpuasa kelmarin?" Juwairiyah menjawab: "Tidak." Beliau s.a.w. bertanya pula: "Adakah engkau berkehendak akan berpuasa juga besok?" la menjawab: "Tidak." Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Kalau begitu berbukalah hari ini!" (Riwayat Bukhari)

Penciptaan

Penciptaan

--------------------------------------------------------------------------------





1.) Dari abu abdurahman abdullah bin mas'ud radiallohuanhum beliau berkata: Rasululloh solallohu alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudia berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari , kemudian menjadi segumpal daging selam empat puluh hari. kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.Demi Alloh yang tidak ada illah selain-Nya sesungguhnya diantara kalia ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia kedalam neraka. Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan , dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia kedalam surga (Riwayat bukhari dan Muslim)


2.Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Malaikat itu diciptakan dari nur - yakni cahaya - dan jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedang Adam diciptakan dari apa yang sudah diterangkan kepadamu semua - yakni dari tanah." (Riwayat Muslim)



Perang dan Jihad

Perang & Jihad

--------------------------------------------------------------------------------



PERANG


1.)Ibnu umar ra. menerangkan bahwa rasulullah saw bersabda,
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mau bersaksi tiada tuhan kecuali Alloh dan Muhammad adalah rasulullah , mendirikan shalat dan membayar zakat , apabila mereka telah melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan hartanya dariku kecuali ada Haq (hukum islam) sedangkan hisab mereka terserah kepada Allah swt' (HR bukhari dan muslim)


2. Dari abu hurairah ra. ia berkata sesungguhnya rasulullah saw ketika perang khaibar bersabda; 'Aku benar-benar akan menyerahkan panji ini kepada seseorang yang mencintai Alloh dan rasul-Nya dan Alloh akan memberikan kemenangan melalui tangannya ,Umar Ra berkata saya tidak begitu antusia menjadi pemimpin kecuali hari ini, Maka saya menampakan diri dengan harapan supaya dipanggil oleh nabi; akan tetapi rasulullah saw memamnggil ali bin abi thalib dan menyerahkan panji itu itu kepadanya seraya bersabda" Majulah kedepan dan jangan lah menoleh kebelakang sebelum Alloh memberi kemenangan kepadamu" Kemudian ali melanggkah beberapa langgah lalu berhenti ? Beliau menjawab " perangilah mereka ,sehingga mereka mau bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Alloh dan ssungguhnya muhammah adalah utusan Alloh, apabila mereka telah bersaksi berarti terpelihara harta dandarah mereka kecuali denganhaknya , adapun mengenai perhitungan amal mereka terserah kepada Alloh (HR Muslim)"


3.) Dari anas ra. ia berkata; pamannya anas bin an nadhir ra tidak mengikuti perang bada ia mengaku; wahai rasulullah sesungguhnya saya tidak bisa mengikuti awal peperangan melawan orang -orang musyrik. seandainya Allah menakdirkan saya untuk bisa mengikuti peperangan melawan orang-orang musyrik niscaya Alloha benar-benar akan melihat apa yang saya perbuat"ketika perang uhud kaum muslimin banyak yang melarikan diri , dia berkata " ya Alloh saya mohon maaf kepada-Mu darii apa yang dilakukan oleh kawan-kawanku, dimana mereka banyak yang melarikan diri dan musyrik' kemudian dia maju dan menghampiri sa'ad bin mu'adz seraya berkata; Wahai saad bin muadz demi tuhannya ka;bah sesungguhnya saya mencium bau surga dekat uhud " sa'ad berkata wahai rasulullah saya tidak sanggup berbuat seperti apayang diperbuatnya m ana berkata; setelah perangh uihun saya menemukan pada dirinya delapan puluh lebih luka pedang, satu tikaman tombak dan satu tusukan panah, kemai menemukannya sudah terbunuh dan dicincang oleh orang-orang musyrik sehingga tidak ada satupun orang yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya dengan mengamati jari-jemarinya, kemudian anas berkata kami meyakini bahwa ayat yang artinya " orang-orang yang menepati terhadap apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh, itu diturunkan berhubungan dengan peristiwa orang-orang mukmin seperti anas bin nadhir ini (HR Muslim)


4. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar: "Nescayalah bendera ini akan kuberikan kepada seseorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya, Allah akan membebaskan - beberapa benteng musuh - atas kedua tangannya." Umar r.a. berkata: "Saya tidak menginginkan gairah - kepemimpinan di medan perang - melainkan pada hari itu belaka kemudian saya bersikap untuk menonjolkan diri pada Nabi s.a.w. dengan harapan agar saya dipanggil untuk memegang bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. memanggil Ali bin Abu Thalib r.a., lalu memberikan bendera tadi padanya dan beliau s.a.w. bersabda:


"Berjalanlah dan jangan menoleh-noleh lagi sehingga Allah akan membebaskan - benteng-benteng musuh - atasmu."


Ali berjalan beberapa langkah kemudian berhenti dan tidak menoleh, kemudian berteriak:


"Ya Rasulullah, atas dasar apakah saya akan memerangi para manusia?" Rasulullah s.a.w. menjawab:


"Perangilah mereka sehingga mereka suka menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahawasanya Muhammad adalah pesuruh Allah. Apabila orang itu telah berbuat demikian, maka tercegahlah mereka itu daripadamu, baik darah dan harta mereka, melainkan dengan haknya, sedang hisab mereka itu adalah tergantung pada Allah." (Riwayat Muslim)


5. Dari Abul Abbas iaitu Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar: "Nescayalah saya akan memberikan bendera ini esok hari kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan di atas kedua tangannya. Ia mencintai Allah dan RasulNya dan ia juga dicintai Allah dan RasulNya."


Malam harinya orang-orang - para sahabat - sama bercakap-cakap berbisik-bisik, siapa di antara mereka yang akan diberi bendera itu. Setelah pagi hari menjelma, orang-orang sama pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. semuanya mengharapkan agar supaya bendera itu diberikan padanya. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Di manakah Ali bin Abu Thalib?" Kepada beliau dikatakan: "Ya Rasulullah, ia sakit kedua matanya." Beliau bersabda lagi: "Bawalah ia ke mari." Ali didatangkan di hadapan beliau s.a.w. kemudian Rasulullah s.a.w. berludah ke kedua matanya dan mendoakan untuk kesembuhannya, lalu ia pun sembuhlah - kedua matanya, seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Selanjutnya beliau s.a.w. memberikan bendera itu padanya. Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?" Beliau s.a.w. menjawab: "Berjalanlah perlahan-lahan - tidak tergesa-gesa, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. Demi Allah, nescayalah jikalau Allah memberikan petunjuk dengan sebab usahamu akan seseorang - satu orang saja, maka hal itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta-unta yang merah-merah - kiasan harta yang amat dicintai oleh bangsa Arab." (Muttafaq 'alaih)




6. Dari Abul Fadhl yaitu al-Abbas bin Abdul Muththalib r.a., katanya: "Saya menyaksikan pada hari peperangan Hunain bersama Rasulullah s.a.w. Saya dan Abu Sufyan bin al-Harits bin Abdul Muththalib senantiasa tetap mengawani Rasulullah s.a.w. itu. Jadi kita tidak pernah berpisah dengannya. Rasulullah s.a.w. menaiki seekor baghal - sebangsa keldai, miliknya sendiri yang putih warnanya. Setelah kaum Muslimin dan kaum musyrikin bertemu, lalu kaum Muslimin sama menyingkir ke belakang mengundurkan diri. Mulailah Rasulullah s.a.w. melarikan baghalnya menuju ke muka orang-orang kafir, sedang saya memegang kendali baghalnya, RasuluIlah s.a.w., yang saya tahan-tahanlah kendalinya itu agar tidak terlampau cepat larinya. Abu Sufyan memegang sanggurdi Rasulullah s.a.w.


Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abbas, panggillah orang-orang yang mengikut Bai'atur Ridhwan di Samurah dulu." Al-Abbas berkata dan ia adalah seorang lelaki yang keras sekali suaranya: "Saya berseru dengan sekeras-keras suara saya: "Mana orang-orang yang ikut berbai'at di Samurah dulu." Maka demi Allah, seolah-olah penerimaan mereka ketika mendengar suara saya itu adalah bagaikan lembu yang menerima dengan senang hati akan anak-anaknya. Mereka berkata: "Ya labbaik, ya labbaik - ertinya: Kita akan datang." Seterusnya mereka itu lalu berperang berhadap- hadapan dengan orang-orang kafir. Ada pun undangan yang disampaikan kepada kaum Anshar ialah mereka berkata: "Hai seluruh kaum Anshar, hai seluruh kaum Anshar." Seterusnya terbataslah undangan itu kepada keluarga al-Harits bin al-Khazraj. Rasulullah s.a.w. yang di waktu itu sedang menaiki baghalnya melihat kepada jalannya peperangan itu sebagai seorang yang merasa terlampau lama saatnya pertempuran tadi. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Inilah saatnya berkecamuknya peperangan yang sedahsyat- dahsyatnya." Seterusnya Rasulullah s.a.w. lalu mengambil beberapa batu kerikil kemudian melemparkannya pada muka-muka kaum kafirin itu, terus berkata: "Hancur leburlah mereka semua demi Tuhannya Muhammad." Saya mulai memperhatikan suasana-nya tiba-tiba peperangan itu berlangsung terus sebagaimana keadaannya yang saya saksikan itu. Tetapi demi Allah, tiada lain hanyalah lemparan Rasulullah s.a.w. dengan kerikil-kerikil itu - yang menyebabkan suasana berubah sama sekali. Akhirnya sedikit demi sedikit, tidak henti-hentinya saya melihat bahawa kekuatan mereka menjadi lemah dan perkara mereka pun membelakang - yakni bahawa mereka kalah dalam keadaan yang hina-dina." (Riwayat Muslim)






7.Dari ibnu umar , ia berkata," Saya telah mengajukan diri untuk menjadi tentara pada peperangan uhud, sedangkan saya waktu itu berumur 14 tahun, tidak diterima rasulullah saw. pada waktu peperangan khandaq saya mengajukan diri pula, sedangkan waktu itu saya sudah berumur 15 tahun . saya diterima rasulullah saw, menjadi tentara (Riwayat bukhari dan Muslim)


8.Dari ibnu umar,Sesungguhnya nabi saw telah memeriksa pada salah satu peperangannya, beliau mendapati seorang perempuan terbunuh. maka beliau tidak membenarkan membunuh perempuan dan anak-anak (riwayat bukhari dan muslim)


JIHAD
1. Dari Abu Musa, yakni Abdullah bin Qais al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya perihal seseorang yang berperang dengan tujuan menunjukkan keberanian, ada lagi yang berperang dengan tujuan kesombongan - ada yang ertinya kebencian - ada pula yang berperang dengan tujuan pameran - menunjukkan pada orang-orang lain kerana ingin berpamer. Manakah di antara semua itu yang termasuk dalam jihad fi- sabilillah?


Rasulullah s.a.w. menjawab:"Barangsiapa yang berperang dengan tujuan agar kalimat Allah - Agama Islam - itulah yang luhur, maka ia disebut jihad fi-sabilillah." (Muttafaq 'alaih)

Perintah

Perintah

--------------------------------------------------------------------------------



1.)Abu hurairah abdurahman bin shakhr ra, berkata, aku mendengar rasulullah saw bersabda;" apa yang kularang untuk kalian maka tinggalkanlah dan apa yang kuperintahkan kepada kalian maka laksanakan sesuai dengan kemampuan kalian , sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan perselisihan terhadap nabi mereka (HR bukhari dan muslim)

Perjalanan

Perjalanan

--------------------------------------------------------------------------------



1.)Ibnu umar berkata; nabi shalat dalam perjalan di atas kendaraanya ke arah manapun kendaraanya menghadap, maka kesitu pulalah beliau menghadap sambil berisyarat sambil berisyarat sebagai melaksanakan shalatullail, ini beliau lakukan selain shalat- shalat yang difardhukan beliau juga berwitir di atas kendaraannya (HR Bukhari)

Qudsi

Qudsi

--------------------------------------------------------------------------------



1.) Abu dzar al Ghifari ra, menerangkan bahwa nabi saw bersabda tetang apa yang beliau riwatkan dari Rabb-nya Azza wa jalla, sesungguhnya dia berfirman, "Wahai hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kamu, oleh karena itu janganlah kamu saling menzalimi
"Wahai hamba-Ku kamu semua tersesat kecuali Ku-beri petunjuk, oleh karena itu mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu
"Wahai hamba-Ku, kamu semua lapar, kecuali yang Ku-beri makan, oleh karena itu mintalah kepada-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu
"wahai hamba-Ku , kamu semua telanjang kecuali Ku-beri pakaian , oleh karena itu mintalah pakaian kepada-Ku nicaya Aku memberikannya kepadamu
"Wahai hamba-Ku sesungguhnya kamu semua berbuat salah di malam dan siang hari . sedangkan Akum mengampuni semua dosa, oleh karen itu mohonlah ampun kepada- Ku niscaya Aku mengampunimu
"wahai hamba-Ku kamu tidak akan mampu memberi mudharat untuk-Ku sehingga bisa menimpakan mudharat kepada-Ku dan kamu tidak akan mampu memberi manfaat untuk-Ku sehingga bisa memberi manfaat kepada-Ku
"wahai hamba-Ku meskipun yang pertama dan terakhir , baik jin maupun manusia diantara kamu berada pada hati orang yang paling bertaqwa diantara kamu, maka hal itu tidak akan menambah apapun terhadap kekuasaan-Ku.
"Wahai hamba-Ku meskipun yang pertam dan terakhir baik jin maupun manusia berada pada hati orang yang paling jahat diantara kamu, maka hal itu tidak akan mengurangi apapun dari kekuasaan-Ku
"Wahai hamba-Ku mesikipun orang yang pertama dan terakhir , baik jin maupun manusia, berkumpul disebuah bukit dan mohon kepada-Ku lalu Aku mengabulkan permohonan mereka masing-masing , maka hal itu tidak akan mengurangi sediktpun apa-apa yang ada pada-Ku, kecuali seperti jarum yang dicelupkan ke laut dandiangkat lagi.
Wahai hamba-Ku sesungguhnya Aku mencatat amalmu dan membalasnya. oleh karena itu barang siapa mendapatkan kebaikan , maka hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu, maka janganlah mencela, selain dirinya sendiri (HR Muslim)


2.)Dari anas ra, dari nabi saw, beliau menceritakan yang difirmankan oleh tuhan yang maha mulia lagi maha agung " Apabila seseorang mendekatkja diri kepada-Ku sejengkal maka aku akan mendekat sehasta, apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang dengan berlari (Hr Bukhari )


3. Dari abu dzar ra ia berkata ; Rasulullah saw bersabda Alloh Azza wa jalla berfirman,; siapa saja yang mengerjakan satu kebaikan , ia akan dibalas dengan sepuluh kali lipat atau lebih, dan siapa saja yang mengerjakan satu kejahatan, ia akan dibalas dengan satu kejahatan atau Aku akan mengampuninya, siapa yang mendekat kepada- Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta,Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, siapa saja yang datang kepadaKu dengan berjalan , maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari, dan siapa saja yang menghadap kepada-Ku dengan dosa seisi bumi banyaknya , sedangkan ia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan menerimanya dengan ampunan sebanyak isi bumi juga (HR Muslim)


4. Dari Said bin Abdul Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khawlani dari Abu Zar, iaitu Jundub bin Junadah r.a. dari Nabi s.a.w., dalam sesuatu yang diriwayatkan dari Allah Tabaraka wa Ta'ala, bahawasanya Allah berfirman - ini adalah Hadis Qudsi:


"Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan pada diriku sendiri akan menganiaya dan menganiaya itu Kujadikan haram di antara engkau sekalian. Maka dari itu, janganlah engkau sekalian saling menganiaya.


Wahai hamba-hambaKu, engkau semua itu tersesat, kecuali orang yang Kuberi petunjuk. Maka itu mohonlah petunjuk padaKu, engkau semua tentu Kuberi petunjuk itu.


Wahai hamba-hambaKu, engkau semua itu lapar, kecuali orang yang Kuberi makan. Maka mohonlah makan padaKu, engkau semua tentu Kuberi makanan itu.


Wahai hamba-hambaKu, engkau semua itu telanjang, kecuali orang yang Kuberi pakaian. Maka mohonlah pakaian padaKu, engkau semua tentu Kuberi pakaian itu.


Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya engkau semua itu berbuat kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku inilah yang mengampunkan segala dosa. Maka mohon ampunlah padaKu, pasti engkau semua Kuampuni.


Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya engkau semua itu tidak dapat membahayakan Aku. Maka andaikata dapat, tentu engkau semua akan membahayakan Aku. Lagi pula engkau semua itu tidak dapat memberikan kemanfaatan padaKu. Maka andaikata dapat, tentu engkau semua akan memberikan kemanfaatan itu padaKu.


Wahai hamba-hambaKu, andaikata orang yang paling mula-mula - awal - hingga yang paling akhir, juga semua golongan manusia dan semua golongan jin, sama bersatu padu seperti hati seseorang yang paling taqwa dari antara engkau semua, hal itu tidak akan menambah keagungan sedikitpun pada kerajaanKu.


Wahai hamba-hambaKu, andaikata orang yang paling mula-mula - awal - hingga yang paling akhir, juga semua golongan manusia dan semua golongan jin, sama bersatu padu seperti hati seseorang yang paling curang dari antara engkau semua, hal itu tidak akan dapat mengurangi keagungan sedikitpun pada kerajaanKu.


Wahai hamba-hambaKu, andaikata orang yang paling mula-mula - awal - hingga yang paling akhir, juga semua golongan manusia dan semua golongan jin, sama berdiri di suatu tempat yang tinggi di atas bumi, lalu tiap seseorang meminta sesuatu padaKu dan tiap- tiap satu Kuberi menurut permintaannya masing-masing, hal itu tidak akan mengurangi apa yang menjadi milikKu, melainkan hanya seperti jarum bila dimasukkan ke dalam laut - jadi berkurangnya hanyalah seperti air yang melekat pada jarum tadi.


Wahai hamba-hambaKu, hanyasanya semua itu adalah amalan-amalanmu sendiri. Aku menghitungnya bagimu lalu Aku memberikan balasannya. Maka barangsiapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji kepada Allah dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, hendaklah jangan menyesali kecuali pada dirinya sendiri."


Said berkata: "Abu Idris itu apabila menceriterakan Hadis ini, ia duduk di atas kedua lututnya." (Riwayat Muslim)




5. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: "Siapa orang yang lebih menganiaya daripada seseorang yang mencuba-cuba menciptakan sebagaimana yang Aku menciptakannya. Baiklah mereka itu membuat seekor semut kecil atau baiklah membuat sebuah biji atau baiklah mereka itu menciptakan sebiji sya'ir." (Muttafaq 'alaih)


6.Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Ta'ala berfirman:"Tidak ada balasan bagi seseorang hambaKu yang mu'min di sisiKu, di waktu Aku mengambil - mematikan - kekasihnya dari ahli dunia, kemudian ia mengharapkan keredhaan Allah, melainkan orang itu akan mendapatkan syurga." (Riwayat Bukhari)






7. Dari Anas r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa jalla berfirman:"Jikalau Aku memberi cubaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua matanya - yakni menjadi buta, kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti syurga kerana kehilangan keduanya yakni kedua matanya itu." (Riwayat Bukhari)


Qunut

Qunut

--------------------------------------------------------------------------------



1.)Anas berkata ;Qunut itu pada shalat maghrib dan shalat shubuh (HR Bukhari)

QUBUR

QUBUR

--------------------------------------------------------------------------------

1.) Dari Al-Barra bin Azib dari Rasulullah SAW bahwa ketika seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, didatangilah oleh malaikat, kemudian dia bersyahadat tiada tuhan kecuali Allah SWT dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah SAW, maka itulah makna bahwa Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh . (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja?a Fi azabil Qabri hn. 1280)


2.)Lihat subject "Doa" -sub Doa kubur no:1


3.) Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata,"Semoga Allah SWT melindungimu dari azab kubur. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab,"Ya, azab kubur itu ada. Aisyah ra berkata,"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur". (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja?a Fi azabil Qabri hn. 1283)


4.) Dari Musa bin Uqbah berkata bahwa telah menceritakan kepada anak wanita Khalid bin Said bin Al-Ash ra bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur. (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab At-Ta?awwuz min azabil Qabri hn. 1287)




5.) Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab,?Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR. Bukhari kitab jum?at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)


6.) Dari jabir ra ia berkata nabi saw bersabda;setiap hamba iitu akan dibangkitkan dari kuburnya sesuai dengan keadaannhya ketika dia mati (HR Muslim)


Larangan yang berhubungan dengan Qubur
1. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Nescayalah kalau seseorang di antara engkau semua itu duduk di atas bara api, lalu terbakar pakaiannya, kemudian menembus sampai ke kulitnya, maka hal itu adalah lebih baik baginya daripada kalau ia duduk di atas kubur." (Riwayat Muslim)


2.Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang kalau kubur itu dipelur - ditegel atau disemen dan sebagainya, juga melarang kalau diduduki di atasnya dan kalau didirikan bangunan di atasnya." (Riwayat Muslim)


3.Lihat subject "Shalat" -sub-Larangan yang berhubungan dengan shalat no :10


Qur'an dan Wahyu

Qur'an & Wahyu

--------------------------------------------------------------------------------

1.) Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat:(aAl Anfaal:33) Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5004


2.) Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan doa: "Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti yang menimpa kaum Nabi Yusuf". Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali (ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat? Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5006






Turunnya Wahyu


1.Aisyah ra Mengatakan bahwa Harits bin hisyam ra, bertanya kepada rasulullah Saw, "Wahai rasulullah bagaimana datangnya wahyu kepada engkau ? Rasulullah saw menjawab "Kadang-kadang wahyu datang kepadaku bagaikan gemerincingnya lonceng, dan itulah yang paling berat atasku, terputus padaku dan saya telah hafal darinya tentang apa yang dikatakannya, Kadang malaikat berubah rupa sebagai seorang laki-laki datang kepadaku, lalu ia berbicara kepadaku maka saya hafal apa yang dikatakannya " Aisyah Ra berkata, Sungguh saya melihat beliau ketika turun wahyu kepada beliau pada hari yang sangat dingin dan wahyu itu terputus dari beliau sedang dahi beliau mengalirkan keringat (HR Bukhari)







Berkumpul membaca Qur'an


1 Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. .bersabda:
"Tiada suatu kaum pun yang sama berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah - yakni masjid - sambil membaca Kitabullah dan saling bertadarus di antara mereka itu - iaitu berganti-gantian membacanya, melainkan turunlah ketenangan di atas mereka, serta mereka akan diliputi oleh kerahmatan dan diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebut-nyebutkan mereka itu kepada makhluk-makhluk yang ada di sisiNya - yakni para malaikat." (Riwayat Muslim)






Keutamaan/Anjuran beberapa Ayat Qur'an


Al-Fathihah


1 . Dari Abu Said, iaitu Rafi' bin al-Mu'alla r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Tidakkah engkau suka jikalau saya mengajarkan padamu akan seagung-agung surat dalam al-Quran sebelum engkau keluar dari masjid?" Kemudian beliau s.a.w. mengambil tanganku. Setelah kita ingin hendak keluar, saya pun berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Tuan tadi bersabda: "Sungguh-sungguh saya akan mengajarkan padamu seagung-agung surat dalam al-Quran." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Seagung-agung surah ialah Alhamdulillahi rabbil-'alamin - dan seterusnya. Itulah yang disebut Assab'ul matsani - yakni tujuh ayat banyaknya dan diulang-ulangi dua kali atau surat Alfatihah. Juga itulah yang disebut al-Quran al-'Azhim yang diberikan padaku." (Riwayat Bukhari)




2.. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Pada suatu ketika Jibril sedang duduk di sisi Nabi s.a.w., lalu mendengar suara - pintu terbuka - di atasnya, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata: "Ini adalah pintu dari langit yang dibuka pada hari ini dan tidak pernah sama sekali dibuka, melainkan pada hari ini." Kemudian turunlah dari pintu tadi seorang malaikat, lalu Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang turun ke bumi dan tidak pernah turun sama sekali, melainkan pada hari ini." Malaikat yang baru turun itu lalu memberi salam dan berkata: "Bergembiralah - hai Muhammad - dengan dua cahaya yang dikurniakan kepada Tuan dan tidak pernah dikurniakan kepada Nabi siapapun sebelum Tuan, iaitu fatihatul kitab-yakni surah al-Fatihah dan beberapa ayat penghabisan dari surat al-Baqarah. Tidaklah Tuan membaca sehuruf dari keduanya itu, melainkan Tuan akan diberi - pahala besar." (Riwayat Muslim)


Al Ikhlas


3. Dari Abu Said al-Khudri r.a., bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda mengenai surat Qulhuwallahu ahad - yakni surat al-lkhlas, iaitu: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya,sesungguhnya surat al-lkhlas itu nescayalah menyamai sepertiga al-Quran - mengenai pahala membacanya."
Dalam riwayat lain disebutkan: Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda kepada sahabat- sahabatnya: "Apakah seseorang di antara engkau semua itu akan merasa lemah -tidak kuat - untuk membaca sepertiga al-Quran dalam satu malam?" Tentu saja hal itu dirasakan berat oleh mereka dan mereka berkata: "Siapakah di antara kita semua yang kuat melakukan itu, ya Rasulullah?" Kemudian beliau s.a.w. bersabda: Qul huwallahu ahad Allahush shamad adalah sepertiga al-Quran - yakni pahala membacanya menyamai membaca sepertiga al-Quran itu." (Riwayat Bukhari)

4. Dari Abu Said al-Khudri r.a. pula bahawasanya ada seorang lelaki mendengar orang lelaki lain membaca: Qul huwallahu ahad, dan seterusnya - dan orang itu mengulang- ulanginya. Setelah datang pagi harinya, orang yang mendengar itu pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. lalu menyebutkan pada beliau s.a.w. apa yang didengarnya, seolah-olah orang ini menganggapnya sebagai amalan yang kecil saja - kurang bererti. Kemudian Rasulultah s.a.w. ber- sabda: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggamanNya, sesungguhnya surat al-lkhlas itu nescayalah menyamai - pahalanya dengan membaca - sepertiga al-Quran." (Riwayat Bukhari)

5 Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda mengenai Qul huwallahu ahad, iaitu: "Sesungguhnya surat ini adalah menyamai - pahalanya dengan membaca - sepertiga al-Quran." (Riwayat Muslim)

6. Dari Anas r.a. bahawasanya ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya senang sekali pada surat ini, iaitu Qul huwallahu ahad. Lalu beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya kecintaanmu pada surat itu akan dapat memasukkan engkau dalam syurga." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Imam Bukhari juga meriwayatkannya dalam kitab shahihnya sebagai ta'liq.




An-naas & Al Falak


7. Dari 'Uqbah bin 'Amir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Adakah engkau mengetahui beberapa ayat yang diturunkan malam ini? Benar-benar tidak ada sama sekali yang seumpama dengan itu, iaitu surat Qul a'udzu birabbil falaq dan surat Qul a'udzu birabbin nas." (Riwayat Muslim)


8 Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. dahulunya selalu berta'awwudz - mohon perlindungan kepada Allah - dari gangguan jin dan mata manusia, sehingga turunlah dua surat mu'awwidzah - iaitu surat-surat Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbin nas. Setelah kedua surat itu turun, lalu beliau s.a.w. mengambil keduanya itu saja - mengamalkannya - dan meninggalkan yang lain-lainnya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.


Surah Al Mulk


9. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setengah dari al- Quran itu ada sebuah surat yang jumlah ayatnya ada tiga puluh buah. Surat itu dapat memberikan syafaat kepada seseorang - jikalau ia membacanya - sehingga orang itu diampuni, iaitu surat Tabarakal ladzi biyadihil mulk - yakni surat al-Mulk." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Al Baqarah

10. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqarah di waktu malam - iaitu ayat Aamanar rasulu sampai akhir surat, maka kedua ayat itu mencukupinya." (Muttafaq 'alaih)


11. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua menjadikan rumah-rumahmu itu sebagai kuburan - yakni tidak pernah bersembahyang sunnah atau membaca al-Quran di dalamnya, sehingga sunyi-sunyi saja dari ibadat. Sesungguhnya syaitan itu lari dari rumah yang di dalamnya itu dibacakan surat al-Baqarah." (Riwayat Muslim)




Ayat Qursi


12. Dari Ubay bin Ka'ab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abul Mundzir, adakah engkau mengetahui, ayat manakah dari Kitabullah - yakni al-Quran - yang ada besertamu itu yang teragung?" Saya lalu menjawab: "Yaitu Allahu la ilaha ilia huwal hayyul qayyum, yakni ayat al-Kursi. Beliau s.a.w. lalu menepuk-nepuk dadaku dan bersabda: "Semoga engkau mudah memperoleh ilmu, hai Abul Mundzir." Beliau s.a.w. mendoakan demikian kerana benar sekali apa yang diucapkan itu. (Riwayat Muslim)

13. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya diserahi oleh Rasulullah s.a.w. untuk menjaga sesuatu dari hasil zakat Ramadhan-yakni zakat fitrah. Kemudian datanglah padaku seorang pendatang, Segeralah ia mulai mengambil makanan itu - sepenuh tangannya lalu diletakkan dalam wadah. Saya lalu menahannya terus berkata: "Sungguh- sungguh engkau akan saya hadapkan kepada Rasulullah s.a.w." Orang itu berkata: "Sesungguhnya saya ini adalah seorang yang sangat memerlukan dan saya mempunyai tanggungan keluarga banyak serta saya mempunyai hajat yang sangat sekali -maksudnya amat fakirnya. Setelah itu ia pun saya lepaskan - dengan membawa makanan secukupnya. Pada pagi harinya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abu Hurairah, apakah yang dikerjakan oleh tawananmu - yakni orang yang kau pegang - tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, ia mengadukan bahawa ia mempunyai keperluan serta keluarga, lalu saya belas-kasihan padanya, maka dari itu saya lepaskan sekehendak jalannya - yakni sesuka hatinya pergi." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sebenarnya saja orang itu telah berdusta padamu dan ia akan terus mengambil makanan lalu saya tangkaplah ia, kemudian saya berkata:
"Kini sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w. dan ini adalah yang terakhir, kerana untuk ketiga kalinya engkau datang, sedang engkau memastikan tidak akan datang, tetapi engkau datang lagi." Orang itu lalu berkata: "Biarkanlah aku - yakni supaya engkau lepaskan saja, sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa kalimat padamu yang dengannya itu Allah akan memberikan kemanfaatan padamu."


Saya berkata: "Apakah kalimat-kalimat itu." la menjawab: "Jikalau engkau hendak menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi, kerana sesungguhnya saja - kalau itu engkau baca, engkau akan senantiasa didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan engkau tidak akan didekati oleh syaitan sehingga engkau berpagi-pagi." Akhirnya orang itu saya lepaskan lagi sekehendak jalannya. Saya berpagi-pagi, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: "Apakah yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya menjawab: "la menyangka bahawa ia telah mengajarkan padaku beberapa kalimat yang dengannya itu Allah akan kembali lagi." Jadi saya mengetahui bahawa ia akan kembali kerana begitulah sabda Rasulullah s.a.w. Selanjutnya saya terus mengintipnya, tiba-tiba ia kembali lagi dan segera saja mengambil makanan lagi, lalu saya berkata: "Sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w." Ia berkata: "Biarkanlah saja - sekali ini, sebab sesungguhnya saya adalah seorang yang amat membutuhkan dan saya mempunyai banyak keluarga yang menjadi tanggungan saya. Saya tidak akan kembali lagi." Sekali lagi saya menaruh belas-kasihan padanya, lalu saya lepaskan sekehendak jalannya. Pagi-pagi menjelma, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: "Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya berkata: "la mengadukan lagi bahawa ia amat memerlukan dan mempunyai banyak tanggungan keluarga, maka dari itu saya belas-kasihan padanya dan saya lepaskanlah sekehendak jalannya." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya ia berkata dusta padamu dan ia akan kembali lagi." Saya mengintipnya untuk ketiga kalinya. la datang dan memberikan kemanfaatan padaku, lalu saya lepaskanlah ia menurut sekehendak jalannya."


Beliau s.a.w. bertanya: "Apakah kalimat-kalimat itu?" Saya menjawab: "la berkata kepada saya: "Jikalau engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi sejak dari permulaannya sehingga engkau habiskan ayat itu sampai selesai, iaitu: Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum." la melanjutkan katanya kepada saya: "Jikalau itu engkau baca, maka engkau selalu akan didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan syaitan tidak akan mendekat padamu sehingga engkau berpagi-pagi." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya ia telah berkata benar padamu - yakni kalau membaca ayat al- Kursi, maka akan terus mendapat penjagaan dari Allah, tetapi orang itu sendiri sebenarnya adalah pendusta besar. Adakah engkau mengetahui, siapakah yang engkau ajak bicara selama tiga malam berturut-turut itu?" Saya menjawab: "Tidak." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Itu adalah syaitan." (Riwayat Bukhari)

Keterangan:

Ayat al-Kursi yang dimaksudkan dalam Hadis di atas ialah sebagaimana yang tercantum di bawah ini dan sebelum membaca ayat tersebut, sebaiknya membaca Ta'awwudz dulu iaitu: A'udzu billahu minasy syatthanir rajiim, selanjutnya barulah membaca ayat al-Kursi yang tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 255, bunyinya:

"Allah yang tiada Tuhan selain Dia itu, adalah Maha Hidup serta Berdiri sendiri - yakni tidak memerlukan kepada yang selainNya. Dia tidak akan dihinggapi oleh rasa mengantuk dan tidak pula pernah tidur. BagiNya adalah semua yang ada di langit dan di bumi. Dia Maha Mengetahui apa saja pun yang ada di muka mereka - yakni seluruh makhluk - dan apa saja yang ada di belakangnya. Siapakah yang kiranya dapat memberikan syafaat - pertoiongan - di sisiNya - baik sewaktu di dunia ataupun di akhirat nanti - melainkan dengan izinNya? Kursinya - yakni kerajaanNya - adalah meluas pada seluruh langit dan bumi dan Dia tidak akan tersibukkan dalam
memelihara keduanya - langit dan bumi - itu, kerana Dia adalah Maha Tinggi serta Agung."

Al Kahfi

15. Dari Abuddarda' r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia terjaga dari gangguan Dajjal." Dalam riwayat lain disebutkan: "Dari akhir surat al-Kahfi." (Riwayat Muslim)

Qurban

Qurban

--------------------------------------------------------------------------------



1. Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memiliki binatang kurban yang hendak disembelihnya, maka apabila telah nampak sabitnya bulan Dzulhijjah, janganlah sekali-kali ia mengambil - yakni memotong atau mencukur - dari rambutnya dan jangan pula dari kuku-kukunya sedikitpun, sehingga ia selesai menyembelih kurbannya itu." (Riwayat Muslim)




2. Dari abu hurairah "Rasulullah saw bersabda "barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami (riwayat ahmad dan ibnu majjah)


3.Dari barra bin azib" Rasulullah saw bersabda " empat binatang yang tidak sah dijadikan Qurban :
1. rusak matanya
2. Sakit
3.Pincang
4.Kurus yang tidak berlemak lagi
(HR Ahmad dan dinilai sahih oleh tarmizi)


4.Dari ibnu abbas pernah kami bersama-sama rasulullah saw dalam suatu pejalanan, ketika itu datang hari Qurban, maka kami bersama-sama menyembelih seekor sapi untuk tujuh orang dan seekor unta untuk sepuluh orang (riwayat tirmizi dan nassai)


5.Dari sa'id "Rasulullah saw telah bersabda "janganlah kamu jual daging dengan denda haji dan daging qurban, tetapi makan dan sedekahkanlah dagingnya itu serta ambillah manfaat kulitnya dan jangan dijual (Riwayat Ahmad)

ROH

ROH

--------------------------------------------------------------------------------

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw. di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah saw. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah saw. terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah saw. membacakan ayat:(Al Israa:85) Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit


Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5002

Ramadhan

Ramadhan

--------------------------------------------------------------------------------



1.)Dari Aisyah Ra; ia berkata ;Rasulullah saw apabila memasuki pada sepulu hari terakhir di bulan ramadhan belalu senantiasa beribadah pada malam hari dan membangunkan keluarganya dan beliau bersungguh-sungguh serta mengikat erat tali pinggangnya (Hr Bukhari dan muslim)


2. Ibnu Abbas ra ia berkata "rasululla saw adalah orang yang paling suka berderma dan paling berdermanya beliau adalah ketika bulan ramadhan ketika jibril menjumpai beliau. Ia menjumpai beliau pada setiap malam bulan ramadhan, lalu jibril bertadarus Al Qur'an dengan beliau, sungguh rasulullah saw adalah lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang dilepas (HR Bukhari)

Rasulullah n Para nabi

Rasulullah & Para nabi

--------------------------------------------------------------------------------



Ciri - Ciri Rasulullah Saw
1. Dari al-Bara' bin 'Azib r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu adalah seorang yang sedang tingginya - yakni tinggi tubuhnya itu sedang, sungguh-sungguh saya telah melihat beliau s.a.w. mengenakan pakaian yang berwarna merah. Tidak pernah sama sekali saya melihat sesuatu apa pun yang nampaknya lebih indah dari beliau s.a.w. itu." (Muttafaq 'alaih)






Kematian Rasulullah


1. Dari Anas r.a. katanya: "Ketika Nabi s.a.w. sudah berat sakitnya, maka beliau pun diliputi oleh kedukaan - kerana menghadapi sakaratulmaut, kemudian Fathimah radhiallahu 'anha berkata: ''Aduhai kesukaran yang dihadapi ayahanda." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Ayahmu tidak akan memperolehi kesukaran lagi sesudah hari ini."


Selanjutnya setelah beliau s.a.w. wafat, Fathimah berkata: "Aduhai ayahanda, beliau telah memenuhi panggilan Tuhannya. Aduhai ayahanda, syurga Firdaus adalah tempat kediamannya. Aduhai ayahanda, kepada Jibril kita sampaikan berita wafatnya."


Kemudian setelah beliau dikebumikan, Fathimah radhiallahuanha berkata pula: "Hai Anas, mengapa hatimu semua merasa tenang dengan menyebarkan tanah di atas makam Rasulullah s.a.w itu?"


Maksudnya: Melihat betapa besar kecintaan para sahabat kepada beliau s.a.w. itu tentunya akan merasa tidak sampai hati mereka untuk menutupi makam Rasulullah s.a.w. dengan tanah. Mendengar ucapan Fathimah radhiallahu 'anha ini, Anas r.a. diam belaka dan tentunya dalam hati ia berkata: "Hati memang tidak sampai berbuat demikian, tetapi sudah demikian itulah yang diperintahkan oleh beliau s.a.w. sendiri." (Riwayat Bukhari)

Rajam

Rajam

--------------------------------------------------------------------------------



1. Dari Imran bin al-Hushain radhiallahu 'anhuma, bahawasa-nya ada seorang wanita dari Juhainah datang kepada Nabi s.a.w. dan ia sedang hamil kerana zina. Wanita itu lalu berkata: "Ya Rasulullah saya mengerjakan sesuatu yang menyebabkan saya harus diberi had - yakni hukuman. Maka dari itu, laksanakanlah hukuman itu pada diriku."


Nabiullah s.a.w. lalu mengundang wali wanita tadi, lalu bersabda: "Berbuat baiklah pada wanita ini. Jikalau nanti ia telah melahirkan kandungannya, maka datanglah kepadaku dengan membawa orang ini." Orang itu melaksanakan semua kehendak beliau s.a.w. - yakni diperlakukan dengan baik dan setelah bayinya lahir lalu dibawa kepadanya.


Nabi s.a.w. lalu memerintahkan untuk menghukum orang tadi lalu diikatkanlah pakaiannya pada tubuhnya, seterusnya menyuruh supaya dirajam dan dirajamlah ia. Kemudian beliau s.a.w. menyembahyangi janazahnya. (Riwayat Muslim)


2. Dari Abu Nujaid (dengan dhammahnya nun dan fathahnya jim) iaitu lmran bin Hushain al-Khuza'i radhiallahu 'anhuma bahawasanya ada seorang wanita dari suku Juhainah mendatangi Rasulullah s.a.w. dan ia sedang dalam keadaan hamil kerana perbuatan zina. Kemudian ia berkata: "Ya Rasulullah, saya telah melakukan sesuatu perbuatan yang harus dikenakan had - hukuman - maka tegakkanlah had itu atas diriku." Nabiullah s.a.w. lalu memanggil wali wanita itu lalu bersabda: "Berbuat baiklah kepada wanita ini dan apabila telah melahirkan - kandungannya, maka datanglah padaku dengan membawanya." Wali tersebut melakukan apa yang diperintahkan. Setelah bayinya lahir - lalu beliau s.a.w. memerintahkan untuk memberi hukuman, wanita itu diikatlah pada pakaiannya, kemudian direjamlah. Selanjutnya beliau s.a.w. menyembahyangi jenazahnya.


Umar berkata pada beliau: "Apakah Tuan menyembahyangi jenazahnya, ya Rasulullah, sedangkan ia telah berzina?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ia telah bertaubat benar-benar, andai kata taubatnya itu dibahagikan kepada tujuh puluh orang dari penduduk Madinah, pasti masih mencukupi. Adakah pernah engkau menemukan seseorang yang lebih utama dari orang yang suka mendermakan jiwanya semata-mata kerana mencari keredhaan Allah 'Azzawajalla." (Riwayat Muslim)

Rambut n Kepala

Rambut & Kepala

--------------------------------------------------------------------------------


Mewarnai


1.Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. didatangi oleh para sahabat dengan disertai oleh Abu Quhafah yaitu ayahnya Abu Bakar as-Shiddiq radhiallahu 'anhuma pada hari pembebasan kota Makkah, sedang kepala dan janggutnya Abu Quhafah itu sudah putih bagaikan bunga tsaghamah, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ubahlah olehmu semua warna putih ini, tetapi jauhilah -yakni janganlah menggunakan -warna hitam." (Riwayat Muslim)






1.Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang penguncitan -yakni mencukur sebagian kepala - dan meninggalkan sebagian lainnya." (Muttafaq 'alaih)


Mencukur

1. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. melihat seorang anak yang sebagian kepalanya telah dicukur, sedang sebagian lainnya tidak, lalu beliau s.a.w. melarang orang-orang itu berbuat sedemikian itu dan bersabda: "Cukurlah seluruhnya atau biarkan saja seluruhnya – tanpa dicukur." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih menurut syaratnya Imam-imam Bukhari dan Muslim.

2. Dari Abdullah bin Ja'far radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. menantikan kepada keluarga Abu Ja'far selama tiga hari -dan mereka itu dalam suasana berkabung karena meninggalnya Ja'far - kemudian beliau s.a.w. mendatangi mereka setelah itu, lalu bersabda: "Janganlah engkau semua menangisi lagi kepada saudaraku Ja'far itu setelah hari ini." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda pula: "Panggilkanlah ke mari anak-anak saudaraku itu." Kita semua - yakni anak-anak Ja'far - didatangkan dan kita semua adalah seolah-olah anak burung - yakni amat kecil-kecil sekali. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Panggilkan tukang cukur ke mari." Tukang cukur itu lalu diperintah untuk mencukur semua kepala kita. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih menurut syaratnya Imam-imam Bukhari dan Muslim.

3. Dari Ali r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang kalau wanita itu mencukur rambutnya." (Riwayat Nasa'i)

Menghubungkan Rambut


1. Dari Asma' radhiallahu 'anha bahwasanya ada seorang wanita bertanya kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya anak saya perempuan itu terkena penyakit campak lalu rontoklah rambutnya dan saya sudah mengawinkannya, apakah boleh saya hubungkan rambutnya itu dengan rambut orang lain -dengan diberi cemara dan sebagainya?" Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah melaknat kepada orang yang menghubungkan rambut dengan rambut orang lain dan melaknat pula kepada orang yang rambutnya dihubungkan dengan rambut orang lain." (Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan:

"Orang yang menghubungkan rambut dengan rambut orang lain serta orang yang meminta supaya rambutnya dihubungkan dengan rambut orang lain."

Ucapannya: Fa-tamarraqa, dengan ra', artinya ialah rontok dan jatuh. Alwashilah ialah orang yang menghubungkan rambutnya sendiri atau rambut orang lain dengan rambutnya orang lain lagi. Almawshulah ialah orang yang rambutnya dihubungkan, sedang almustawshilah ialah orang yang meminta supaya dihubungkan itu.

Dari Aisyah radhiallahu'anha ada Hadis semacam di atas itu pula dan muttafaq 'alaih.

2. Dari Humaid bin Abdurrahman bahwasanya ia mendengar Mu'awiyah r.a. di waktu melakukan ibadat haji, ia berada di atas mimbar dan mengambil segenggam rambut yang ada di tangan seorang pengawalnya, lalu ia berkata: "Hai ahli Madinah, di manakah para alim ulamamu ini? Saya mendengar Nabi s.a.w. melarang semacam ini dan beliau s.a.w. bersabda: "Hanyasanya kaum Bani Israil itu rusak - yakni budi pekerti dan akhlaknya - di kala kaum wanita mereka itu mengambil rambut seperti ini - yakni menggunakan rambut cemara. (Muttafaq 'alaih)

3. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu melaknat kepada orang yang menghubungkan rambutnya dengan rambut orang lain, juga orang yang meminta supaya rambutnya dihubungkan dengan rambut orang lain, demikian pula melaknat kepada orang yang mencacah kulit - dengan gambar, tulisan dan Iain-lain - serta orang yang meminta supaya dicacah kulitnya." (Muttafaq 'alaih)

4. Dari Ibnu Mas'ud r.a., bahwasanya ia berkata: "Allah melaknat kepada orang-orang yang mencacah kulitnya serta yang meminta supaya dicacah kulitnya, juga orang yang meminta supaya rambut alisnya ditipiskan - agar tampak indah bagaikan bulan sabit, demikian pula orang yang merenggangkan gigi-giginya untuk maksud kecantikan yang semuanya itu mengubah-ubah keaslian kejadian makhluk Allah." Kemudian ada seorang wanita yang berkata dalam hal ini - seolah-olah menyanggah, lalu Ibnu Mas'ud berkata: "Bagaimanakah saya tidak akan melaknat kepada orang yang juga dilaknat oleh Rasulullah s.a.w. dan pelaknatan itu tercantum pula dalam Kitabullah - yakni al-Quran, Allah Ta'ala berfirman: "Dan apa-apa yang didatangkan oleh Rasul, maka ambillah itu dan apa-apa yang dilarang olehnya, maka tercegahlah dari melakukannya." (Muttafaq 'alaih)


Mencabut Uban


1.Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya lelaki r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Janganlah engkau semua mencabuti uban, sebab uban itu adalah merupakan cahaya seorang Muslim pada hari kiamat." Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi serta Nasa'i dengan isnad-isnad yang bagus. Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Salam n Bersalaman

Salam & Bersalaman

--------------------------------------------------------------------------------



Mengucapkan Salam


1. Dari Imran bin al-Hushain radhiallahu 'anhuma, katanya: Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w., lalu ia mengucapkan: Assalamu 'alaikum. Kemudian beliau s.a.w. membalas salam orang tadi lalu duduk terus bersabda: "Sepuluh," maksudnya pahalanya dilipatkan sepuluh kalinya. Selanjutnya datang pula orang lain lalu ia mengucapkan: Assalamu 'alaikum warahmatullah. Beliau s.a.w. lalu membalas salamnya orang itu, lalu duduk lagi: "Dua puluh," maksudnya pahalanya dilipatkan dua puluh kali. Seterusnya ada pula orang lain yang datang, lalu mengucapkan: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Kemudian beliau s.a.w. membalas salam orang tersebut, lalu duduk terus bersabda: "Tiga puluh," maksudnya pahalanya dilipatkan tiga puluh kali.


Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.


2. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. Bersabda kepada saya: "Ini Jibril menyampaikan salam padamu." Aisyah berkata: "Saya berkata: Wa 'alaihis- salam warahmatullahi Wabarakatuh." (Muttafaq 'alaih)






3.. Dari Anas r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. itu apabila berbicara mengucapkan sesuatu kalimat, selalulah beliau s.a.w. mengulangi-nya sampai tiga kali, sehingga dapat dimengerti ucapannya itu dan apabila beliau s.a.w. itu datang pada sesuatu kaum, lalu beliau memberikan salam kepada mereka maka salamnya itu pun diucapkannya tiga kali." (Riwayat Bukhari)


4. Dari al-Miqdad r.a. dalam Hadisnya yang panjang, berkata: "Kita - maksudnya al- Miqdad dengan kawannya - mengaturkan kepada Nabi s.a.w. akan bahagian yakni berupa susu, kemudian beliau datang di waktu malam lalu memberi salam dengan suatu ucapan salam yang tidak sampai membangunkan orang yang tidur, tetapi dapat menperdengarkan kepada orang yang jaga. Selanjutnya Nabi s.a.w. datang lagi lalu memberi salam sebagaimana salamnya yang sudah-sudah." (Riwayat Muslim)


5 Dari Asma' binti Yazid radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah s.a.w. berjalan dalam masjid pada suatu hari dan di situ ada sekelompok kaum wanita yang sedang duduk-duduk, lalu beliau s.a.w. memberikan isyarat dengan tangannya dengan disertai ucapan salam pula." Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.


6.. Dari Abu Jurat al-Hujaimi r.a., katanya: "Saya mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu saya berkata: '"Alaikas-salam ya Rasulullah." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Janganlah mengucapkan 'Alaikas-salam sebab sesungguhnya, 'Alaikas-salam itu adalah cara penghormatan kepada orang-orang yang sudah mati."


Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
7 Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. ber-sabda: "Orang yang berkenderaan supaya memberi salam kepada orang yang berjalan dan orang yang berjalan kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit kepada orang yang banyak jumlahnya (Muttafaq 'alaih)


8.Dari Abu Hurairah r.a. dalam meriwayatkan Hadisnya orang yang berbuat buruk dalam shalatnya, bahawasanya orang itu datang lalu bersembahyang, kemudian datang lagi kepada Nabi s.a.w. terus ia memberi salam kepada beliau dan beliau menjawab salamnya, selanjutnya beliau bersabda: "Kembalilah bersembahyang lagi, sebab engkau tadi sebenarnya belum bersembahyang." Orang itu kembali lagi lalu bersembahyang, setelah itu datang lagi terus mengucapkan salam kepada Nabi s.a.w. sehingga ia melakukan sedemikian itu sampai tiga kali banyaknya. (Muttafaq 'alaih)


9. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Apabila seseorang di antara engkau semua bertemu saudaranya - yakni sesama Muslim, maka hendaklah mengucapkan salam padanya. Jikalau antara keduanya itu terhalang oleh sebuah pohon, dinding atau batu kemudian bertemu lagi dengan saudaranya itu, maka hendaklah bersalam pula sekali lagi." (Riwayat Abu Dawud)


10.Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahawasanya ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah s.a.w.: "Manakah amalan Islam yang terbaik?" Beliau menjawab: "Iaitu engkau memberikan makanan dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang sudah engkau kenal dan orang yang belum engkau kenal." (Muttafaq 'alaih)


11. Lihat subject "Adam " no:11




12. Sesungguhnya yang pasti mendatangkan ampunan adalah mengucapkan salam dan pembicaraan yang baik (Shahih al jami)


13. tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling mencintai,maukah aku tunjukan sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam diantara kalian (HR Muslim)


14.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk syurga engkau semua itu sehingga engkau semua beriman dan tidak akan dinamakan beriman engkau semua itu sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Tidakkah engkau semua suka kalau saya menunjukkan kepadamu semua pada sesuatu yang jikalau engkau semua melakukannya tentu engkau semua akan saling cinta-mencintai? Iaitu sebarkanlah salam antara sesamamu semua!" (Riwayat Muslim)


15. Dari Abu Yusuf iaitu Abdullah bin Salam r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai sekalian manusia, ratakanlah salam, berikanlah makanan, pereratkanlah kekeluargaan, bersembahyanglah - di waktu malam -sedang para manusia sedang tidur, maka engkau semua akan masuk syurga dengan selamat."


Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis shahih.


16. Dari Abu Umamah iaitu Shudai bin 'Ajlan al-Bahili r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seutama-utama manusia dengan Allah - yakni yang lebih berhak mendekat kepada Allah - ialah orang yang memulai memberikan salam di kalangan mereka itu."


Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang baik. Ini juga diriwayatkan oleh Imam Termidzi dari Abu Umamah pula, demikian riwayatnya: Rasulullah s.a.w. ditanya: "Ya Rasulullah, ada dua orang yang saling bertemu muka, maka manakah di antara keduanya itu yang memulai bersalam." Beliau s.a.w. menjawab: "Ialah yang lebih utama di antara keduanya itu dengan Allah Ta'ala" maksudnya orang yang lebih mendekatkan dirinya kepada Allah dengan mentaatiNya, sebab yang memulai itulah yang lebih dulu berzikirnya kepada Allah. Jadi lebih berhak untuk mendekatkan diri kepadaNya.


Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan


17. Lihat subject "Shalat" no:10




Bersalaman
1. Siapa saja diantara dua orang muslim yang berjumpa, kemudian salah seorang diantara keduanya mengambil tangan sahabatnya untuk berjabat tangan, dan mereka memuji Alloh semuanya , (maka jika mereka) berpisah tidak ada dosa diantara mereka berdua (Shahih Al Jami)


2. Dari Abul Khaththab iaitu Qatadah, katanya: "Saya berkata kepada Anas r.a.: "Adakah cara saling berjabatan tangan itu di kalangan para sahabatnya Rasulullah s.a.w. itu?" Anas menjawab: "Ya, ada." (Riwayat Bukhari)


3. Dari Anas r.a., katanya; "Ketika ahli Yaman datang, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang Yaman sudah datang padamu semua dan mereka itulah pertama-tama orang yang datang dengan melakukan berjabatan tangan." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.


4. Dari Shafwan bin 'Assal r.a., katanya: "Ada seorang Yahudi berkata kepada sahabatnya: "Marilah bersama kami pergi ke tempat Nabi ini," yang dimaksudkan ialah Nabi Muhammad s.a.w. Kedua-nya mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu menanyakan perihal sembilan ayat-ayat yang terang." Shafwan seterusnya menghuraikan Hadis ini sampai ucapannya: "Lalu orang-orang - yakni dua orang Yahudi serta para hadhirin yang ada di situ - sama mencium tangan dan kaki beliau s.a.w. dan keduanya berkata: "Kita semua menyaksikan bahawa anda adalah seorang Nabi." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan lain-lainnya dengan isnad-isnad shahih.






Mencium Tangan


1. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, ia menyebutkan sesuatu ceritera yang di dalamnya ia mengatakan: "Lalu kita semua mendekat kepada Nabi s.a.w. kemudian kita mencium tangan beliau itu." (Riwayat Abu Dawud)


2. Lihat "Salam & Bersalaman-sub bersalaman no :4"




Di pasar
1. Dari at-Thufail bin Ubay bin Ka'ab bahawasanya ia mendatangi Abdullah bin Umar, lalu ia pergi bersamanya ke pasar, at-Thufail berkata:


"Jikalau kita pergi ke pasar, maka tidaklah Abdullah itu melalui seorang penjual loak ataupun penjual dagangan apapun juga, tidak pula memalui seseorang miskin, kecuali ia pasti memberi salam padanya."


At-Thufail berkata: "Pada suatu hari saya datang lagi di tempat (Abdullah bin Umar, lalu ia meminta supaya saya mengikutinya ke pasar. Saya berkata:


"Apa yang akan engkau kerjakan di pasar, sedangkan engkau tidak akan berhenti untuk berjualan dan tidak pula menanyakan harga sesuatu barang - untuk membelinya, tidak pula berpencaharian di pasar itu, juga tidak perlu duduk-duduk dalam tempat-tempat duduk di pasar." Saya berkata pula: "Duduk Sajalah di sini dengan kami dan kita dapat bercakap-cakap."


Abdullah lalu berkata: "Hai Abu Bathn" - ertinya Pak Perut -dan memang at-Thufail mempunyai perut besar: "Hanyasanya kita pergi ke pasar itu adalah untuk meratakan salam dan kita mengucapkan salam kepada siapa saja yang kita bertemu dengannya."


Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa' dengan isnad shahih.


Masuk Rumah


1.Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepada saya: "Hai anakku, jikalau engkau masuk ke tempat keluargamu, maka ucapkanlah salam. Kalau itu engkau lakukan,maka hal itu akan menyebabkan adanya keberkahan atas dirimu sendiri dan juga atas seluruh keluarga rumahmu."


Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.


Pada Anak-Anak


1.Dari Anas r.a. bahawasanya ia berjalan melalui anak-anak lalu ia memberikan salam kepada mereka dan berkata: "Rasulullah s.a.w. itu juga melakukan seperti ini - yakni mengucapkan salam kepada anak-anak." (Muttafaq 'alaih)


Pada kaum wanita


1. Dari Asma' binti Yazid radhiallahu 'anha, katanya: "Nabi s.a.w. berjalan melalui kita, iaitu kelompok kaum wanita, lalu beliau s.a.w. mengucapkan salam kepada kita." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Ini adalah lafaznya Imam Abu Dawud.


Kepada Non Muslim


1. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan jangan pula kepada orang Nasrani. Maka jikalau engkau semua bertemu dengan salah seorang di antara mereka itu - yakni orang Yahudi atau Nasrani- pada suatu jalanan, maka paksakanlah kepada mereka itu untuk melalui yang tersempit dari jalan itu." (Riwayat Muslim)


2. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau ada golongan ahlulkitab - iaitu orang Yahudi atau Nasrani - memberi salam kepadamu semua, maka ucapkanlah: Wa'alaikum." (Muttafaq 'alaih)


3. Dari Usamah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. berjalan melalui suatu majlis - pertemuan, yang di dalamnya terdapat berbagai campuran antara kaum Muslimin dan kaum musyrikin iaitu para penyembah berhala dan ada pula orang Yahudi, lalu Nabi s.a.w. memberikan salam kepada mereka." (Muttafaq 'alaih)


Meninggalkan majelis


1. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang dari engkau semua berhenti pada sesuatu majlis-sudah tidak akan masuk ke tempat yang lebih depan lagi serta sudah akan duduk, maka hendaklah mengucapkan salam juga apabila ia hendak berdiri - meninggalkan majlis, maka hendaklah mengucapkan salam pula - setelah ia tegak berdiri. Tidaklah ucapan salam yang pertama - yakni sewaktu mulai datang - itu lebih berhak -yakni lebih perlu dilakukan - daripada yang kedua - apabila hendak meninggalkan." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.






Tambahan ada bergaul


1.Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau menghinakan sama sekali sesuatu dari perbuatan baik sekalipun jikalau engkau sewaktu bertemu dengan saudaramu itu lalu menunjukkan muka yang manis berseri-seri." (Riwayat Muslim)


2. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. mencium Hasan bin Ali, lalu al-Aqra' bin Habis berkata: "Sesungguhnya saya ini mempunyai sepuluh orang anak, tetapi saya tidak pernah mencium seseorang pun dari mereka itu." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Barangsiapa yang tidak berbelas kasihan, maka ia tidak dibelas kasihani oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)